Menjelang Pilkada Sulawesi Tengah, sejumlah lembaga survei mulai merilis data elektabilitas kandidat. Hasilnya? Nama-nama petahana masih mendominasi puncak survei dengan tingkat keterpilihan yang cukup signifikan.
Namun, apakah angka-angka ini benar-benar mencerminkan suara rakyat? Atau sekadar permainan persepsi untuk menggiring opini publik?
Sejumlah analis menilai, keunggulan petahana dalam survei bisa jadi mencerminkan efek incumbency yakni keuntungan dari posisi dan pengaruh yang sudah dimiliki. Tapi tak sedikit juga yang meragukan kredibilitas sebagian lembaga survei yang dinilai kurang transparan soal metodologi dan afiliasi politik.
Di sisi lain, kehadiran penantang baru yang agresif di media sosial dan akar rumput menunjukkan bahwa dinamika politik Sulteng masih sangat cair. Artinya, peluang tetap terbuka lebar baik bagi petahana maupun penantang.
Pilkada Sulteng 2024 bukan hanya soal angka di kertas, tapi juga soal kepercayaan rakyat yang sesungguhnya.