Silicon Valley – Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta (perusahaan induk Facebook), menyampaikan pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara terbaru yang mengatakan bahwa “era media sosial sebagaimana kita kenal telah berakhir.”
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi diskusi teknologi di sebuah konferensi di San Francisco, di mana Zuckerberg menjelaskan bahwa pola interaksi digital kini telah bergeser secara drastis dari model media sosial tradisional ke arah platform berbasis kecerdasan buatan (AI), realitas campuran, dan komunitas privat.
“Orang-orang tidak lagi tertarik membagikan seluruh hidup mereka di feed publik,β ujar Zuckerberg. βMereka lebih memilih ruang digital yang lebih kecil, lebih privat, dan lebih terkurasi.β
Zuckerberg juga menyoroti bahwa aplikasi seperti Facebook dan Instagram kini sedang beradaptasi menghadapi tren baru, termasuk peningkatan fitur grup tertutup, pesan langsung, serta integrasi AI untuk menyaring dan menyajikan konten yang lebih relevan bagi pengguna.
Pernyataan ini memicu banyak diskusi di kalangan analis teknologi. Beberapa melihatnya sebagai bentuk pengakuan bahwa media sosial telah mengalami kejenuhan, sementara yang lain menilai ini sebagai langkah strategis Meta untuk mengarahkan ulang fokus bisnisnya.
Pengamat media digital dari Universitas Stanford, Dr. Lena Huang, mengatakan, βIni adalah momen penting. Ketika tokoh sentral dalam sejarah media sosial mengatakan bahwa model itu telah berakhir, dunia teknologi harus mendengarkan.β
Zuckerberg sendiri menegaskan bahwa Meta tidak akan meninggalkan media sosial, tetapi akan mengubah pendekatannya secara signifikan. βKami bukan lagi sekadar platform untuk berbagi status. Kami ingin menjadi ruang digital yang cerdas, aman, dan bermakna,β tutupnya.**
Sumber (Bloomberg Technoz)